Telah disepakati sebelumnya, bahwa sistem operasi server yang digunakan adalah debian dengan versi 7.6.
Kita telah membuat sebuah virtual machine di bab sebelumnya. Di bab ini kita akan membahas tentang langkah-langkah installasi sistem operasi server berbasis linux debian. Berikut langkah langkahnya:
Konfigurasi cd/dvd untuk booting installasi
|
Gambar 2.1 Konfigurasi installer |
Cari lokasi file iso debian berada, pilih file iso dvd 1
|
Gambar 2.2 Memilih file iso untuk installasi |
Selanjutnya jalankan virtual machine dengan menekan tombol start, berikut tampilan pertama saat komputer booting dari installer debian 7.6. Jika ingin menginstall dengan metode text kita bisa pilih opsi install, namun jika ingin menginstall dengan metode GUI bisa memilih opsi graphical install. Pada hari ini akan dibahas installasi metode text
|
Gambar 2.3 Tampilan pertama proses instllasi |
Pilih bahasa yang ingin digunakan untuk sistem operasi server
|
Gambar 2.4 Pemilihan bahasa untuk proses installasi dan sistem operasi |
Pilih lokasi tempat kita tinggal. Karena indonesia tidak ada, kita pilih other
|
Gambar 2.5 Pemilihan negara |
Pilih united states
|
Gambar 2.6 Pemilihan negara untuk penggunaan bahasa |
Pilih type kyboard sesuai dengan yang digunakan. Umumnya di Indonesia, type keyboard yang beredar adalah qwerty, yaitu American English
|
Gambar 2.7 Pemilihan type kyboard |
Isikan hostname sesuai dengan yang diinginkan. Jika belum terlalu faham, bisa diisi default saja, yaitu debian (kita akan bahas materi hostname di bab selanjutnya). Kemudian enter
|
Gambar 2.8 Konfigurasi hostname |
Isikan domain name, bisa dikosongkan saja jika belum tahu apa itu domain name (kita akan bahas materi tentang domain di bab selanjutnya). Kemudian enter
|
Gambar 2.9 Konfigurasi domain name |
Isikan password untuk user root. Kita akan membahas lebih lanjut tentang apa itu user root pada bab selanjutnya, untuk saat ini kita hanya perlu memasukkan password saja. Kemudian enter
|
Gambar 2.10 Konfigurasi root password |
Pilih lokasi tempat tinggal anda untuk menentukan konfigurasi waktu
|
Gambar 2.11 Pemilihan lokasi waktu |
Langkah selanjutnya adalah proses partisi. Secara garis besar, ada dua metode partisi yang umum digunakan saat installasi linux, yaitu manual dan otomatis.
Jika kita memilih otomatis, maka seluruh file yang ada di harddisk akan diformat, dan selanjutnya akan dibuatkan partisi dengan jumlah dan besar yang ditentukan oleh sistem. Namun jika memilih metode manual, kita akan lebih bebas menentukan jumlah partisi dan besar masing-masing partisi sesuai dengan yang kita butuhkan. Sistem operasi linux memerlukan minimal dua partisi, yaitu swap dan root. Partisi swap nantinya berfungsi sebagai virtual memory, dalam artian partisi ini akan menjadi RAM tambahan bagi komputer. Partisi ini, umumnya berukuran 2x (dua kali) ukuran RAM. Selanjutnya partisi root berfungsi untuk menyimpan seluruh file sistem milik sistem operasi linux. Dalam linux, partisi root disimbolkan dengan back slash (/).
Selain dua partisi yang wajib ada pad linux (root dan swap), kita bisa membuat beberapa partisi opsional, seperti /usr, /home, /var, dll. Pada bab ini kita akan praktik membuat tiga partisi, yaitu root (/), swap, dan /home. Masing-masing partisi opsional mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Seperti
/home digunakan untuk menyimpan data data milik user, /var digunakan untuk menyimpan beberapa file system, dll. Pembahasan materi tentang fungsi masing-masing partisi akan dijelaskan lebih lanjut pada bab selanjutnya.
Berikut langkah partisi metode manual. Pilih LVM , kemudian enter
|
Gambar 2.12 Pemilihan metode partisi |
Akan ada halaman konfirmasi, pilih yes
|
Gambar 2.21 Konfirmasi pembuatan tabel partisi |
Participate in the package usage survey ? No ,
|
Gambar 2.22 Pertanyaan untuk suerver penggunaan |
Langkah selanjutnya adalah menentukan paket apa saja yang ingin diinstall. Jika ingin menginstall server berbasis text, cukup centang pada Standard system utilities . Namun jika ingin install server berbasis GUI, centang Debian desktop environment dan Standard system utilities . Untuk menambahkan atau menghilangkan centang, gunakan tombol spasi pada kyboard. Kemudian enter,
|
Gambar 2.23 Pemilihan aplikasi yang diinstall |
Install grub boot loader ? Yes
|
Gambar 2.25 Pertanyaan install grub boot loader |
Terahir, akan ada perintah untuk restart, pilih continue dan enter
|
Gambar 2.24 Installasi telah selesai |
Untuk pengujian, silahkan login menggunakan user yang telah dibuat saat proses installasi. Perhatikan bahwa password yang kita ketikkan di keyboard tidak akan ditampilkan di layar.
|
Gambar 2.25 Login ke server |
--SEMOGA BERMANFAAT--
Komentar
Posting Komentar